Friday, November 21, 2008

bahaya narkoba pada diri kita

Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.



Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan di Telinga Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya.Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:
1. OpiumOpium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastic. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2. MorphineOrang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. HeroinBahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. CodeineCodeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. KokainKokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.
6. AmfitamineObat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. GanjaGanja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut.
Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.
Satu hal yang menarik, ternyata ulama-ulama Islam telah mengenal karakteristik hashish (ganja) dan mendeskripsikannya secara detail. Ibnu Hajar al-Haitsami misalnya menjelaskan, memakan daun ganja mengandung 120 macam bahaya yang bersifat agama dan dunia. Di antaranya, menyebabkan pikun (lupa), kematian mendadak, gangguan fungsi akal dan selalu gemetaran. Ganja juga menghilangkan rasa malu, muru’ah, kecerdasan, memutus keturunan, mengeringkan sperma dan menyebabkan impotensi.
Pengaruh NarkobaTidak diragukan lagi, kata Dr Pasya, bahwa pecandu narkoba pada dasarnya adalah orang mati di tengah orang-orang hidup. “Hanya saja, rohnya masih tetap menempel pada jasadnya dan dia terus bertarung sengit dengannya untuk tetap bertahan hidup,” ujar konsultan penyakit jantung di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata King Fahd Saudi Arabia ini.
Narkoba benar-benar menyia-nyiakan waktu, menghilangkan akal sehat dan memasukkan pelakunya dalam kondisi ketidaksadaran yang menghalanginya untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Bahkan terkadang menyeretnya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan dan hal-hal yang diharamkan. Masih mau dibudak narkoba?

Hidup Jangan Pernah Meminta Jabatan

Pribadinya sederhana. Dia pun tak pernah khawatir untuk membongkar kejahatan pencucian uang yang dilakukan sejumlah pejabat di negeri ini. Bahkan, tubuh kepolisian pun pernah dibuat kebakaran jenggot dengan hasil investigasinya mengenai 15 rekening mencurigakan para perwira tinggi Polri.Ya, itulah Yunus Husein, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Gara-gara berita PPATK mengenai 15 rekening mencurigakan milik Pati Polri tersebut, nama Yunus kian dikenal, baik media, atau mungkin para pejabat pelaku money laundering itu sendiri.Tapi siapa yang menyangka dibalik kegarangannya, Yunus pernah mengalami masa-masa pahit yang penuh perjuangan. Dia nyaris ditolak masuk Universitas Indonesia (UI) karena tidak ada biaya.Jual Mesin Jahit demi Cita-CitaYunus Husein dibesarkan di tempat kelahirannya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia pun menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA di tanah kelahirannya. Merasa perekonomian keluarga tidak mampu menopang cita-citanya mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi, Yunus pun memutuskan untuk 'hijrah' ke Ibukota.Tepat di tahun 1974 Yunus mencoba untuk mengikuti Sistem Seleksi Lima Universitas (Skalu) -- sekarang disebut SPMB-- di Universitas Indonesia jurusan Fakultas Hukum. "Yang berkesan saat itu orangtua saya harus menjual mesin jahit untuk biaya saya pergi ke Jakarta," urai Yunus usai menghadiri diskusi bersama redaksi okezone beberapa waktu lalu.Setelah mengikuti seleksi, keberuntungan pun berpihak pada Yunus. Dia diterima sebagai mahasiswa UI Fakultas Hukum. Tapi tantangan Yunus untuk menggapai cita-cita tak berhenti di situ. Dia terbentur persoalan biaya kuliah."Waktu itu setiap mahasiswa baru diharuskan membayar uang kuliah Rp60 ribu. Waktu itu saya hanya punya uang setengahnya," cerita Yunus.Asa Yunus pun hampir pudar. Dia sudah pesimistis bisa mengenyam pendidikan di Jakarta. Tapi ternyata Tuhan masih sayang pada Yunus. Dia diterima menjadi mahasiswa meski harus membayar kuliah dengan mencicil tiga kali.Bekerja di BI Titik Balik Yunus HuseinSetelah lulus dari UI, Yunus kemudian mendapat beasiswa dari Bank Indonesia. Mulai dari situ kerier Yunus semakin mengkilap. Sejumlah jabatan pernah dia pegang. Antara lain Staf Pemeriksa Keuangan (1982-1985), Kepala Seksi diperbantukan pada Duta Besar RI untuk Uruguay Round di Jenewa (1991-1992), Ketua Tim/Kepala Bagian Hukum menangani masalah perbankan sampai tahun 1999, Deputi Direktur Direktorat Hukum BI (2001-2002), Deputi Direktur Hukum memimpin Direktorat Hukum BI (2002).Menjalani karier dengan penuh amanah dan prestasi membuat Yunus mulai dilirik ring satu negara ini. Dia kemudian dipercaya Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ketika itu) untuk menjabat sebagai Kepala PPATK di tahun 2002."Saya waktu itu dikasih tahu Gubernur BI, kalau saya diminta untuk memegang jabatan itu," begitu beber ayah dua putri ini."Saya bilang ya terima saja. Intinya hidup itu jangan pernah meminta jabatan. Karena kalau meminta akan jadi beban. Bagaimana kalau seandainya tidak mampu," ujar Yunus berpetuah. Dalam pekerjaan barunya ini, Yunus harus berhadapan dengan penjahat berkerah putih. Namun, meski bertugas menghadapi kejahatan, lembaga yang dikomandoi Yunus ini tidak dipersenjatai. Ia harus menghadapi kejahatan terorganisasi yang tidak mustahil memiliki jaringan internasional.''Sesuai dengan undang-undang, ada 15 tindak pidana yang ditangani PPATK dan dapat dikategorikan sebagai perbuatan awal dari pencucian uang, di antaranya korupsi, penyuapan, penyelundupan, perdagangan anak dan wanita, kejahatan perbankan, perdagangan narkotik dan psikotropika, penculikan, terorisme, serta penggelapan. Semuanya dianggap menghasilkan dirty money atau uang haram,'' paparnya.Menghadapi para pelaku kejahatan kelas dunia itu, tak ayal lagi, risiko yang dihadapi pun semakin tinggi. Bahkan, bukan tidak mungkin, nyawa menjadi taruhannya. "Tapi bagi saya yang penting adalah perlindungan dari Yang Maha Kuasa," ungkap pria religius ini.Yunus pun tak gentar dan tetap jalan terus. ''Tugas ini dalam Islam dapat dikatakan sebagai pekerjaan nahi mungkar. Karena tugasnya memberantas hal-hal yang batil, hal ini justru membuat motivasi saya lebih kuat,'' tutur pria yang menghabiskan sebagian besar masa kerjanya di Direktorat Hukum, Bank Indonesia ini.Yunus optimistis PPATK bisa efektif menekan kejahatan pencucian uang. Hanya saja dia mengingatkan bahwa dalam hukum itu terdapat tiga komponen yang sangat menentukan, yakni substansi, infrastruktur, dan budaya. "Tapi yang perlu digarisbawahi di Indonesia ini yang berjalan adalah power dan uang, bukan sistem. Jadi kalau orang jahat yang menguasai power dan uang, ya jangan berharap ada kebaikan," tutup Yunus mengakhiri pembicaraan.

Monday, November 17, 2008

me alone


sinopsis :

kisah seorang gadis yang sendiri, gak ada yang menemani nya !!!



apakah dia akan mendapatkan teman hidup ??????





comming soon.........

woooooooouuuwww

Image Hosting by Picoodle.com

haluuuuuuuwwwwwwwwwwww

apa kbr kalian semua ????????????????








br dtg neh mhon bantuannya yachhhhhh !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!